27 Agustus 2019

Saya dan Pendidikan

Entah mengapa setelah membaca suatu pernyataan, ingatan yang segera tergambarkan mengenai pendidikan Indonesia ini adalah kemirisan yang selama ini telah media pampangkan kepadaku lewat layar kaca.

Sejak masa SMP hingga masa kuliahku sekarang, perbandingan persentase informasi baik atau buruk mengenai pendidikan Indonesia yang diberikan media, lebih banyak buruknya.
Aku rasa tidak perlu untuk menjabarkannya satu per satu, namun kita semua tahu apa-apa contohnya sesuai ingatan kita masing-masing.

Sejenak aku berfikir, mengapa informasi buruk lebih banyak ketimbang informasi baik. Mungkin ada sangkut pautnya mengenai niat media agar beritanya ramai diakses, walau nyatanya malah menciptakan generasi-generasi penerus tong kosong nyaring bunyinya yang kerjanya mencaci-maki Indonesia setiap mendapatkan berita miris mengenai hal apapun tentang Indonesia, termasuk pendidikan.

Sejenak aku berfikir, apakah masih kurang jumlah mata pelajaran di roster kita? Hampir segala aspek mengenasi ilmu dunia dan agama yang telah kita pelajari dari SD sampai SMA, belum termasuk kuliah dan tempat les/bimbingan lainnya, tapi aku juga tidak tahu apakah itu semua betul-betul punya pengaruh terhadap kualitas pemikiran kita sebagai manusia, sebagai manusia yang bermoral.




P.S:
Ketikan lama mi ini, ndattau tahun berapa.
Berdebu sekali mi di Draft gara-gara tertunda penyelesaiannya.
Sekarang mau kuselesaikan, kulupa mi lanjutanna.
Ya berarti nda bakal terlanjut mi

Yak, sudahmi.
Itu ji bacotanku.
Malasma menulis.

Daghh!!

(Kenapa daghh di, pake 'g', nda dahh saja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar