13 Februari 2011

Saya Dan Pengistilahan

Saat ini aku hanya ingin menulis sesuatu dengan bebas, tentang sesuatu yang menjelaskan sesuatu secara tidak jelas (menurutku). Tidak jelas tak berarti selalu membuatmu menanggapinya dengan longoan alias tidak mengerti, malah bisa saja hal yang tidak jelas membuatmu penasaran dan mencari tahu apa arti sesungguhnya dari hal yang tidak jelas tersebut menjadi sesuatu yang jelas dan dapat kau mengerti dengan baik. Ya, itu tergantung dari penanggap yang membaca..... siapa tahu IQ kalian jongkok dan tidak mengerti apa yang kuutarakan, tapi.... setalah kupikir-pikir, bisa saja kalau IQ saya yang sebenarnya jongkok. Hmm, biarkan itu menjadi angin lalu..... untung2 supaya pamor saya nda' jatuh, ckckck..... Yahh, dimulai dari sini ku akan menulis sesuatu hal yang sederhana namun dengan definisi aneh menurutku.


Lembut, tapi sepertinya tidak.....
menamparku, tapi sepertinya tidak....
menciumku, tapi sepertinya tidak....
dingin, ini bukan kutub....
sejuk, ini bukan kebun teh....
segar, ini bukan sari buah....
kenapa ku tak dapat menggapaimu....
padahal kau selalu melaluiku....
erat tanganku sudah memerah....
namun kau sungguh tak dapat kugenggam....
mengapa kesejukanmu tak dapat kusimpan di toples kaca bekas kue kering ibuku yang sudah kusiapkan....
apakah kau takut.... denganku?
lihat, aku tersenyum padamu.....
tapi aku tidak pernah melihat senyummu.....
bisakah kau mencoba tersenyum sekali saja kepadaku....
bisakah kau berikan lambaianmu saat kau terpa wajah dan tubuhku untuk kesekian kalinya....
tapi, 5 menit menunggu cukup membuatku bosan....
di umurku yang masih belajar membaca ini tak dapat membuatku makin penasaran denganmu....
tiba2, terdengar suara lantang dari dalam rumah......
ibu memanggilku, sepertinya beliau ingin menutupiku dengan selimut lagi layaknya tadi malam....
apakah ibu memperhatikanku dari sudut mati ketika ku selalu menguap dan tampak kelelahan....
padahal, siang ini ingin kuhabiskan waktuku sendirian di teras rumahku yang serba hijau ini.....
baiklah, semoga salam terakhirku bisa menjadi perpisahan yang singkat untuk hari ini.....
angin sepoi2, sampai jumpa....


hai lampu, kurasa engkau punya saingan.....
diluar sana ternyata ada yang dapat mengalahkanmu.....
sinarnya melebihimu....
besarnya melebihimu....
indahnya pun melebihimu....
walau tak tercetak tulisan panassonic yang katanya ayahku adalah merek cukup berkualitas, tapi sepertinya lampu tak bermerek itu lebih berkualitas dari lampu2 lainnya....
dan yang kupertanyakan, mengapa lampu yang sangat bersinar dan raksasa ini biasa membuatku menutup mata.....
saat ku ingin lihat dia dengan jelas, dia malah seperti menutup mataku secara paksa dengan kekuatan magisnya.....
mengapa engkau sungguh pelit.....
indahmu ingin pula kunikmati
cahayamu ingin pula kupeluk.....
tapi sepertinya eranganku tak didengarnya.....
mungkin memang sampai saat ini lampu dengan telinga belum pernah diciptakan.....
ohh iya, selain mata..... kulit tubuh bisa menangis juga ya....
aku tak tahu, mengapa bila saat kunikmati cahaya ini..... badanku malah menangis, dan tampak seperti orang yang habis mandi.....
mungkin dengan cara ini, ibuku tak perlu repot2 lagi menyuruhku untuk mandi dengan air di dalam baknya yang dingin....
tapi sepertinya, aku selalu disuruh mandi saat dalam keadaan begini.....
dan sepertinya, walaupun sudah berada di tengah lapangan begini..... suara ibu yang lantang msih terdengar dari rumah dan tampaknya sedang memegang handuk layaknya kemarin sore....
kalau begitu, terpaksa kunikmati kau esok hari lagi dan mungkin seterusnya sampai ku mati....
dan memang sepertinya kau tidak pernah bosan bercahaya selain di saat ku harus terlentang di atas tempat tidur dan memulai tuk menutup mata menikmati mimpi yang kadang2 muncul begitu saja....
ok, kalau begitu......
dadah matahari......


aku cuma manusia yang bodoh....
tapi suka membaca buku......
aku suka membaca buku.....
tapi tidak pernah juara kelas.....
hal2 yang kadang berhubungan, kadang juga menjadi tidak.....
'kadang' memang sesuatu yang seimbang dengan 2 unsur hal yang berbeda....
mungkin bisa disebut keseimbangan.....
apa arti diriku saat ku cuma bisa membuat temanku tersenyum dan tertawa....
tapi tak bisa buat orang yang melahirkanku tersenyum bangga....
tidak bisa membuat orang yang mencarikanku nafkah hidup memelukku'....
di saat begini ku termenung.....
siapa yang bisa ku ajak tuk berbagi.....
teman? kurasa tidak, mereka mungkin tidak akan terlalu mengerti....
kata ibu, aku cuma bisa bicara...... tapi tidak bisa membuktikannya
apa aku harus lagi membantah dan berteriak "bukanya tidak bisa, tapi belum bisa".....
kurasa tidak, 15 tahun hidup bersamamu membuatku tahu bahwa beliau paling tidak suka di bantah......
jadi, terpaksa kuterima teguran ibuku yang mungkin sudah termasuk dalam kategori marah2 dengan lapang dada.....
semakin ku jawab teguran, semakin lama pula beliau menegurku..... memarahiku mungkin....
sampai saat ini, aku bingung.....
ingin rasanya kututup mataku.....
tapi ibu barusan menyuruh untuk mebaca buku yang sudah di belikannya......
tertulis "pintar fisika" sebagai covernya.....
argghh, seharusnya beliau tahu kalau aku paling benci dengan yang namanya fisika.....
aku cuma suka matematika.....
mengapa sesuatu yang tidak kusukai, malah diberikan kepadaku.....
tapi sebenarnya, akupun tahu alasannya.....
mungkin bisa di bilang, aku pura2 tidak tahu....
pura2 tidak tahu maksud ibu.....
bahwa hal rasa benci tersebut bisa menjadi rasa suka saat kita lebih mengenalnya......
jadi, akhirnya ku buka lembara per-lembar dan kubaca dengan khidmat dalam hati.....
kuberusaha untuk mengerti, kucoba tuk hapal rumus2nya, kujawab soal dalam bukunya.....
rumit, susah, dan membosankan.....
tapi, aku tak tahu dibalik semua ini..... saat diam2 ibu mengintipku dari sudut mati lagi yang mengamatiku tampak sedang belajar, beliau tersenyum.....
hey, senyum ibumu lebih indah dari senyum apapun saat kau yang membuatnya.....
senyum ayah jadi nomor 2, hehhe.....
ya, akhirnya aku bertekad untuk kedepanya.....
semoga kudapat mebanggakan orang tua dikemudian hari.....
dan mereka berdua tersenyum dihadapanku dan memelukku layaknya saat ku masih TK dulu....
Amin....

02 Februari 2011

Saya Dan Perbedaan

Hmm.... apa yang membuatku selalu merasa longgar menjalani hidup? Hidup di kehidupan di mana semua terasa begitu berbeda. Apanya yang berbeda? Hampir semuanya, saat kulihat manusia2 bumi yg bertebaran di mana2 dengan ciri khas mereka masing2. Ciri khas? Ya, tentu semua manusia punya ciri khas. Tanpa ciri khas, menjalin hubungan sosial dengan mereka cukup membosankan.

Tapi, hubungannya? Itu dia, ciri khas juga akan ada yang menjamur...... membuatnya menjadi sama, tidak cuma satu. Seperti memakai pakaian, apakah itu ciri khas? Hohho, tentu tidak..... itulah yang disebut kebutuhan sandang. Jadi, apa ya? em..... ohh iya, tau gaya hidup? zaman sekarang di mana globalisasi sudah merajalela hidup itu takkan terpisah.

Tau celana? pastilah..... ada yang pendek, jeans, kain, dan sebagainya. Tapi, ada saja manusia yang tidak tau darimana mendapatkan sebuah ide tersebut..... Yaitu mengecilkan pergelangan celana panjang agar terlihat lebih ketat. Whats that? apa tujuannya? apa supaya kau terlihat lebih seksi? tapi, sepertinya sebagian anak muda lelaki kebanyakan memakainya. Dari jeans biru, hitam, sampai ada yang berwarna merah. Belum Lagi model robek2 yang terletak di bagian lututnya. aku bingung, apakah semua penjahit menutup layanannya.

Hahha, kenapa ribet sekali.... padahal bukan ini yang ingin kuceritakan. hehhe, ohh iya.... pernah kah kau merasa berbeda dari yang lain? hmm..... mungkin pernah, atau pasti pernah.

Apa yang kau rasa, bangga, bahagia, senang, atau malah merasa tersisihkan? hmm..... yang jelas itu pasti bermacam macam lah. Aku cuma anak kurus layaknya manusia kurang gizi yang selalu merasa berbeda dari yang lain. Bangga? ohh, tidak..... hal itu malah membawaku ke kesengsaraan.

Berbeda dari yang lain adalah suatu hal yang mungkin bisa menjadi tanggapan negatif bagi orang lain. Aku harap tidak, karena alhamdulillah temanku bisa menerimaku apa adanya..... walaupun kadang gilaku kambuh dihadapan mereka. Hmm..... tingkatan ranking di kelas juga bisa menjadi salah satu contoh perbedaan, ranking 1 dan ranking 2 tentu berbeda..... jadi jika di dalam kelas ada 40 siswa, berarti ada 41 perbedaan di dalam kelas (nah Lho, kok nambah 1? yehh..... kan ada wali kelasnya). 40 perbedaan yang cukup banyak, dan apakah itu berpengaruh untuk mereka satu sama lain? hmm, bisa iya bisa tidak.... kau tau org iri, dengki, syirik dan teman2nya? bayangkan bila si ranking 40 iri dan benci dengan ranking 1 karena merasa dia dijatuhkan. Lahh, siapa suruh nda' belajar..... 40 lah kau dapat. Ya tapi apakah si ranking 40 akan berpikir seperti it, wew.... orang yang dikuasai kebenciaan tentu tidak dapat berpikir dengan baik. Kenapa dia bisa benci? karena dia merasa berbeda, merasa kalah, merasa jatuh, merasa diremehkan, merasa lemah, merasa dirinya bukan siapa2 bagi si ranking 1. Nah, hubungkan saja bila aku yang merasa berbeda dengan orang lain.

Ini memang bukan tentang nilai, tapi ini tentang kebiasaan. Mungkin bukan cuma kebiasaan saja, tapi juga perilaku, sifat, kesukaan, sampai hal yang lainnya. Aku merasa berbeda dengan semua itu.

Kalian tentu punya keluarga kan? aku mempunya 1 keluarga dengan 1 ayah 1 ibu 2 brothers 2 sisters. wew, mempunyai 4 adik cukup merepotkan.... tapi bukan itu masalahnya. Kenapa dalam keluargaku yang lumayan harmonis ini, aku masih saja merasa berbeda? Iya, aku merasa berbeda dengan semua anggota keluargaku. Adik perempuanku mempunyai kebiasaan yang sama dengan ibuku, ya..... memang cuma hal kecil, contohnya tidur2an, makan, tidur2an, malas jalan, just stay at home..... iya, walau cuma hal kecil..... mereka tampak begitu kompak, tapi aku tentu tidak mau punya kebiasaan seperti mereka.... sungguh membosankannya jika kita terus berada di rumah dan cuma melakukkan hal2 yang biasa juga seperti nonton, main laptop, makan, minum, kentut, BAK, BAB, tidur dll..... ya, walaupun mereka tidak pernah lupa waktu untuk shalat.

Ya, lain lagi dengan adik laki2ku dan ayah, mereka juga punya kesamaan lho. contohnya, jalan2 ke mall, beli fastfood, main di timezone, pergi ke 3 mall dalam 1 hari, beli cemilan yang sungguh berjibun, dan yang terakhir...... boros. Hohho, hal2 yang menurutku paling anti dengan saya. saya ini orangnya hobi menabung lho (bukan di wc) hohho, jadi tentu saja uang yang kudapat tidak akan kuhamburkan untuk membeli sesuatu yang tidak terlalu berguna ataupun cemilan tidak sehat yang sok ber-merek padahal nantinya jadi tai juga.

Aku sangat suka menabung, tapi menabung di dalam dompet. Lho, kenapa di dompet.... knp tidak di celengan? nah, ini dia bagian yang paling kusuka..... saat kurasa dompet mulai menebal dan akhirnya mulai kuhitung jumlah uang didalamnya, wow..... rasa bangga melanda, layaknya hasil kerja keras membanting tulang mencari nafkah (kelewatan, padahal cuma uang jajan dikumpulin) saat tau kalau hasilnya sampe ratusan ribu rupiah atau sampai jutaan (wew, nda' pernah). Ya, kalo celengan..... bagian yang tidak kusukanya itu dia. Cukup lama waktu menunggu celengan untuk penuh, dan tentunya kebawaan gelisah.

see you next time =P