08 Januari 2011

Saya Dan Baju Distro

"Keren"...... Itulah kata2 pertama yg slalu terucap saat aku sampai di sebuah distro dgn pilihan fashionnya yg bermacam macam dan unik. Ya, aku sangat suka merk distro, apalagi kaosnya..... bisa dibilang aku penggemar baju distro yang tidak pernah tobat. Temanku pernah mengajakku untuk cuci mata, dan di stu aku sempat berpikir apakah dia tidak cukup bersih saat mandi tadi pagi...... hohho, tapi tentunya istilah yg dia artikan dan yg kuartikan pasti tidak akan sama.

Dia mengajakku ke mall. Jujur, aku tidak terlalu suka dengan yang namanya mall. Dilihat dari luar, bangunannya memang selalu terlihat menarik dan akan membuat para manusia kurang kerjaan menghabiskan waktu dan uang di dalamnya. Tapi, apa kah yang menarik dari sebuah mall??? Menurut pandanganku, mall terlihat sama dgn mall yang lainx, walaupun namanya berbeda. Yahh, walaupun sebenarnya dari dulu aku ingin sekali pergi ke dalam Parisj Van Java yang katanya temanku menarik dan tentunya berbeda dgn mall2 yang lainnya.

Hmm..... sebenarnya, yang membuat mall berbeda dari mall2 lainnya apa ya??? aku harap, bukan cuma dari sekedar isi, perangkat, dan fasilitasnya. Karena, sebagaimanapun bagusnya mall, kerennya mall, tinggi gedungnya mall, malah kadang dimanfaatkan org2 yg sedank stress dan tanpa pikir panjang langsung melompat begitu saja dari lantai atas ke lantai bawah alias bunuh diri. Ckckck, aku tak menyangka..... org yang mendapat gelar mati konyol pun, akan tersaingi dgn yang namanya mati keren..... Ya, keren Lah..... Matinya di mall. Tak kusangka ternya era globalisasi yang terus memuncak ternyata berhubungan dengan psikologis seseorang tentang bagaimana dia memilih tempat untuk nafasnya yang terakhir. Hey man, kau tau mati syahid??? Itu adalah cara mati yang paling keren, mati di jalan Allah..... bukan mati di jalan mall.

Ya, itu juga bukan cuma satu hal yang tidak kusuka dari yang namanya mall. Masuk mall tidak bisa sembarangan, kocek harus full, dan gaya harus terlihat menarik. Kalau tidak, bisa2 kita akan jadi pengemis disana..... dgn 10.000 Rp, kau bs melayani perutmu dengan dua mangkok bakso yang pastinya akan membuatmu kenyang sekali, sedangkan didalam mall...... Dgn 10.000 mungkin kau hanya bisa membeli roti atau kue, ckckck..... zaman sekarang makanan di mall memang sungguh merogoh kocek. Tak heran ibu selalu menyuruhku makan di rumah saja, ya walaupun memang kuakui kadang masakan dirumah kalah dengan yang di mall...... Tapi aku juga berani bertaruh mall itu tidak pernah mejual makanan seperti buatan ibuku, contoh sate ayam ibu yang terkenal keras dan hanya bisa dimakan dengan memanfaatkan gigi geraham, atau empek2 ibu yang terbuat dari daging giling, atau nasi mentega yang pernah dibuat ayah..... Bau nasinya sunkguh "wow", ma'nyus sekali, tapi pas dicoba..... ya rasa nasi, tanpa rasa..... bagaimana tidak, memang nasi itu hanya diolesi mentega dan dipanasi sebentar.

Hahha, diliat dari atas.... sepertinya judul dan isi ceritanya tidak nyambung yahh.... hohho. Em, kembali dari inti..... baju distro memberiku inspirasi untuk berkarya. Kau bisa lihat model2 kaos baju distro dengan perpaduan warna, dan gambarnya yang keren dan unik. Itu pasti dibuat dengan memakai imajinasi. Dari nama merk distro, emblemnya, sampai produk2nya yang menarik dan berkualitas...... contohnya airplane system, sivle, unkl347, cosmic, 3second, black id, skaters,invictus, seephillyz infection, neps, delighter, insider, celtic, and many more. Kreasi yang mereka tuangkan diatas baju selalu membuatku bersemangat dalam berimajinasi. Aku pernah mencoba membeli kaos oblong dan menggambarinya dengan spidol. Tentunya dengan kempuan gambarku yang lumayan, bajunya cukup terlihat menarik. Saat kutunjukkan pada teman dan org tuaku, mereka terkejut..... tidak yakin bahwa itu adalah sebuah hasil karya yang tercipta dari tanganku sendiri dan spidol. Masih ada beberapa yg curiga kalau aku menyablonnya dan dengan gampanknya berkata bahwa ini hasil dari gosresan spidol. Hohho, tapi tentunya mereka sudah bs membedakan mana yang disablon dan mana yang tidak. Aku sempat melayani pemesanan baju sesuai dengan design mereka sendiri dan tinggal aku gambarkan, tapi..... sepertinya bertahan cukup singkat. Saat waktu itu aku harus serius untuk UN dan memang tidak akan ada waktu dulu untuk membuat baju yang bs memakan waktu berjam jam. Tapi, setalah dipikir pikir aku juga ternyata sudah bisa membuat bisnis dan menghasilkan uang. Itu semua terjadi cuma karena pada saat imajinasi, kreasi, dan kemauan bekerja bersama. Dan saat itu pula lah, apa yang kau imajinasikan bisa menjadi kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar